Bagikan
Gaji besar ataupun kecil tidak akan bisa menjamin kecukupan semua kebutuhan. Sebab, semuanya tergantung pada cara seseorang mengatur keuangannya. Kalau boros di awal, maka dapat dipastikan gaji bulanan tersebut bisa langsung habis sebelum menerima gaji bulan berikutnya.�
Nah, supaya tidak mengalaminya, yuk, mulai atur gaji bulananmu dengan mencoba beberapa cara berikut:
Buat Anggaran Bulanan
Pertama, kamu bisa membuat anggaran untuk satu bulan penuh. Catatlah semua pengeluaranmu atau supaya tidak pusing kamu bisa membaginya untuk memenuhi tiga kebutuhan, yakni:
Primer
Sekunder
Tersier
Untuk kebutuhan primer harus diprioritaskan terlebih dahulu dan catat berapa pengeluaran yang harus kamu bayarkan setiap bulannya. Misalnya, untuk membayar tagihan listrik, air, sewa rumah, internet, dan lainnya.�
Apabila semua kebutuhan primer tersebut sudah terpenuhi, maka kamu bisa menganggarkan dana untuk kebutuhan sekunder dan tersier.
Buat Rumus Alokasi Gaji
Selanjutnya, kamu juga penting untuk membuat persentase pembagian gaji dengan menggunakan rumus alokasi gaji. Dengan menerapkan rumus ini, maka kamu tetap bisa menabung berapapun gaji bulananmu.
Adapun beberapa referensi rumusnya adalah sebagai berikut:�
20/30/50
Profesor dari Harvard University bernama Senator Elizabeth Warren adalah yang pertama kali mengenalkan rumus ini kepada publik. Di mana, dalam penerapannya, rumus ini membagi uang gaji ke dalam tiga bagian, yaitu 50% untuk kebutuhan primer, 30% untuk tersier, dan 20% untuk ditabung maupun diinvestasikan.�
10/20/30/40
Berbeda dengan sebelumnya, untuk rumus ini gaji bulanan yang didapat akan dibagi menjadi empat bagian, yakni 40% untuk kebutuhan primer, 30% untuk tersier, 20% untuk tabungan dan investasi, serta 10% untuk amal.
20/80
Rumus ini cocok diterapkan oleh yang terbiasa hidup konsumtif tapi tetap ingin menabung. Lantaran, 80% dari gaji bulanan digunakan untuk berbagai kebutuhan (primer, tersier, sekunder) dan 20% ditabung atau investasi. (source: Cek Aja)
Bijak Memakai Uang
Meski sudah membuat anggaran dan alokasi gaji, kamu tetap harus bijak dalam menggunakan gaji bulananmu, ya. Ini dilakukan supaya kamu tidak terjebak dengan utang di kemudian hari yang bisa memberatkanmu.�
Kalau mau belanja, catat terlebih dahulu semua barang yang benar-benar sudah habis. Atau, ketika belanja online, jangan sampai kalap dan pikirkan terlebih dahulu kegunaan dari barang yang akan kamu beli, penting atau tidak.
Cicilan Tidak Lebih dari 30%
Kemudahan dalam bertransaksi memang semakin membantu semua orang. Apabila dulu membeli sesuatu seperti mobil, misalnya, harus membayar cash baru bisa membawa pulang mobilnya. Akan tetapi, sekarang ada yang namanya cicilan.�
Membeli barang dengan cara dicicil sebenarnya tidak masalah asal cicilan yang kamu ambil tidak lebih dari 30% gaji bulananmu. Kalau lebih, ditakutkan anggaran yang sudah dibuat untuk kebutuhan sehari-hari malah terpakai untuk membayar cicilan tersebut.�
Selain keempat hal di atas, kamu juga penting memiliki tujuan finansial, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Bagaimana menentukannya? Mudah sekali, kamu hanya perlu membayangkan apa saja yang ingin kamu miliki di masa depan.�
Semisal dana pensiun, maka kamu wajib memiliki JP (Jaminan Pensiun) BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan Pensiun merupakan program BPJS Ketenagakerjaan yang memberikan perlindungan pada peserta yang kehilangan atau berkurang pendapatannya karena sudah memasuki usia pensiun atau mengalami cacat total tetap.�
Manfaat program Jaminan Pensiun (JP) BPJS Ketenagakerjaan berupa santunan uang tunai bulanan yang diberikan kepada peserta yang telah pensiun, mengalami cacat total tetap, duda atau janda, anak, dan orang tua yang menjadi ahli waris.
5 Tips Mudah untuk Menjaga Eksistensi Warung Sembako
Kamis, 31 Okt 2024
Kapan Sebaiknya Mulai Mencari Pengalaman Kerja?
Selasa, 22 Okt 2024
6 Ide Bisnis Kreatif untuk Kamu yang Mau Jadi Entrepreneur
Selasa, 15 Okt 2024
Apa Bedanya PKWT dan PKWTT? Cari Tahu Lebih Dulu, yuk!
Selasa, 01 Okt 2024