Bagikan
Ayam potong adalah salah satu komoditas pangan yang jarang sepi peminat. Pasalnya, produk ini dibutuhkan oleh konsumen rumahan, dagang, hingga retail. Jadi, permintaan ayam potong akan selalu ada sekalipun ketersediaan menurun. Jika kamu tertarik untuk membuka usaha ternak ayam potong, simak tipsnya di sini!�
Apa itu ayam potong?
Ayam potong atau ayam ras pedaging (broiler) adalah ras unggulan ayam hasil kawin silang dari kelompok-kelompok ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging. Melansir dari Wikipedia, ayam broiler dikembangbiakkan dengan sistem berkelanjutan sehingga mutu genetiknya menjadi baik.
Tips memulai ternak ayam potong
Memilih bibit yang tepat. Untuk memulai usaha ini, kamu perlu memilih day old chick (DOC) atau anak ayam umur sehari sebagai bibit utama. Pasalnya, DOC sangat berperan penting dalam keberhasilan ternak ayam potong. Dilansir dari laman Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Pontianak, DOC hanya memerlukan biaya (cost) sebesar 20% dari total modal. Namun, 60% keberhasilan ternak berasal dari pemilihan bibit alias DOC yang tepat.�
Maka dari itu, memilih bibit tepat atau DOC adalah tips pertama beternak ayam potong. Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) SNI 01-4868.1-2005, DOC yang baik adalah yang memiliki ciri-ciri bobot minimal 37 gram per ekor, kondisi fisik sehat dan tidak ada kelainan apa pun, warna bulu seragam dan kering, dan jaminan kematian maksimal ada di angka 2%.
Memberi pakan dengan frekuensi yang pas. Ayam broiler terhitung sebagai ternak yang paling ekonomis dibandingkan dengan hewan ternak lain. Sebab, ternak ini hanya memerlukan waktu pemeliharaan selama 30 hari (4–5 minggu) untuk bisa dijual ke pasar. Untuk itu, memerhatikan waktu pakan hewan sangatlah penting.
Ketua Jurusan Ternak Unggas di SMKN 2 Mimika menuturkan, waktu pemberian pakan untuk anak ayam ternak perlu diberikan sedikit demi sedikit namun dalam frekuensi yang sering. Ketika ayam ternak mulai dewasa, waktu memberi pakan cukup dua kali sehari, yaitu di pagi dan sore hari, dengan jumlah pakan yang disesuaikan dengan jenis bibit DOC dan umur (hari) ayam ternak.
Memiliki manajemen pemeliharaan yang baik. Menurut hasil di lapangan, mutu baik genetik ayam broiler akan muncul secara maksimal apabila pengembangbiakkannya didukung oleh faktor lingkungan yang baik pula, seperti pakan yang berkualitas tinggi, sistem perkandangan yang baik, serta perawatan kesehatan dan pencegahan penyakit pada ayam yang mumpuni.
Untuk itu, kamu selaku peternak ayam potong harus memiliki manajemen pemeliharaan yang baik agar hewan ternakmu dapat diproduksi dengan maksimal. Minimalkan juga lalu lalang orang serta hindari berperilaku kasar saat menangani hewan ternak.
Itulah dia beberapa tips yang dapat kamu aplikasikan jika tertarik menjalankan bisnis ternak ayam potong. Sebelum memulainya, kamu perlu menyiapkan lahan perternakan terlebih dahulu (termasuk mempertimbangkan tipe kandang yang sesuai dengan jenis ayam yang akan diternak), dan tentunya mempersiapkan segala peralatan juga kebutuhan terkait ternak ayam potong.
Selanjutnya, daftarkan juga diri kamu ke program BPU BPJS Ketenagakerjaan. Program Bukan Penerima Upah (BPU) ini ditujukan bagi para wirausahawan, pekerja paruh waktu, atau orang yang bekerja untuk dirinya sendiri dan akan memberikan manfaat utama seperti Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan Jaminan Kematian (JKM). Tiga manfaat ini tentunya berguna melindungi kebutuhan finansial kamu serta akan membuat kamu berbisnis dengan lebih tenang.
Baru di-PHK, Lebih Baik Cari Kerja Lagi atau Buka Usaha?
Selasa, 17 Des 2024
Ide Bisnis untuk Kamu yang Hobi Bikin Kerajinan Tangan
Senin, 09 Des 2024
Pindah-pindah Tempat Kerja, Baik atau Buruk?
Senin, 25 Nov 2024
Tips Hidup Hemat untuk Simpan Uang Lebih Banyak
Selasa, 19 Nov 2024