Bagikan
“Kerja di mana sekarang?”. Pertanyaan yang sederhana, tetapi ternyata bisa menjadi bahan penilaian seseorang terhadapmu, lho. Penilaian tersebut berkaitan dengan loyalitas kamu sebagai karyawan. Misalnya saja, dalam rentang waktu 4 tahun, kamu ditanya pertanyaan tersebut oleh orang yang sama, tetapi kamu memberikan 3 jawaban berbeda. Artinya, dalam rentang 4 tahun kamu sudah berganti perusahaan sebanyak 3 kali.
Sebenarnya, bukan hanya 1 atau 2 orang yang melakukan hal seperti itu. Bahkan, saat ini cukup banyak gen z dan millennials yang melakukannya, berpindah-pindah tempat kerja dalam waktu singkat. Kondisi ini dikenal dengan fenomena job hopping.
Fenomena job hopping adalah kondisi di mana karyawan berpindah-pindah kerja dalam periode waktu singkat, biasanya kurang dari 2 tahun untuk satu perusahaan. Ada berbagai alasan yang mendasari terjadinya fenomena ini, antara lain:
Fasilitas yang Ditawarkan Perusahaan
Setiap perusahaan pasti memiliki fasilitas yang berbeda untuk ditawarkan kepada karyawannya. Ketika ada perusahaan lain memberikan tawaran lain yang dianggap lebih menarik, maka tidak jarang seorang karyawan akan memilih menerimanya daripada bertahan di perusahaan lamanya.
Fasilitas tersebut bisa saja berupa:
upah yang lebih tinggi,
hari dan jam kerja yang lebih pendek,
adanya tunjangan dan bonus,
adanya jaminan sosial bagi seluruh karyawan, dan
Fasilitas materi lainnya seperti mobil atau rumah dinas.
Beban Kerja
Cukup banyak perusahaan yang menekan biaya operasional dengan memaksimalkan sumber daya manusia atau karyawan yang ada untuk melakukan semua pekerjaan. Bahkan, terkadang pekerjaan tersebut di luar dari tugas utama yang tercantum dalam surat perjanjian. Kondisi ini tentunya akan membuat beban kerja seorang karyawan menjadi meningkat dan bisa membuatnya merasa tidak betah.
Meningkatkan Kemampuan Kerja
Menambah pengalaman maupun karena ingin meningkatkan kemampuan kerja, menjadi salah satu alasan karyawan berpindah-pindah kerja. Apalagi, jika karyawan tersebut suka dengan tantangan tetapi di tempat kerjanya hanya mendapatkan tugas kerja yang monoton. Maka bisa membuatnya berminat untuk mencari tantangan lain di perusahaan yang baru.
Suasana Lingkungan Kerja
Cukup banyak karyawan yang memilih untuk menerima tawaran di perusahaan lain, meskipun penghasilan yang akan didapatkannya lebih kecil. Salah satunya adalah karena faktor suasana lingkungan kerja. Misalnya, lingkungan yang senioritas-junioritasnya terlalu tinggi, atau individualismenya juga tinggi, maupun hal lain yang akhirnya membuat karyawan kurang betah.
Dalam segala hal, selalu ada dua sisi untuk memberikan penilaian, termasuk juga fenomena job hopping ini bagi perusahaan. Sisi baik dari job hopping di mata perusahaan yaitu:
Karyawan suka dengan tantangan baru
Bisa lebih mudah merekrut karyawan dengan kemampuan yang baik
Karyawan mampu beradaptasi dengan cepat di lingkungan kerja yang baru
Namun, di balik penilaian positif tersebut ada juga penilaian kurang baik dari perusahaan terkait job hopping ini, yaitu:
Tidak adanya loyalitas. Proses rekrutmen membutuhkan biaya dan tenaga yang tidak sedikit. Akan sulit bagi perusahaan jika harus terus menerus melakukan rekrutmen karena tingginya turnover akibat banyaknya karyawan yang suka melakukan job hopping.
Kemampuan kerja yang kurang maksimal. Saat bekerja dalam satu bidang di sebuah perusahaan untuk periode waktu yang lama, secara tidak sadar kemampuanmu akan bidang tersebut akan semakin terasah. Namun, jika kamu sering berpindah tempat kerja dan juga pindah bidang kerja, maka kemampuanmu akan sulit untuk terasah, karena harus belajar sesuatu yang baru terus menerus.
Saat kamu memutuskan untuk melakukan job hopping, maka ada baiknya jika kamu menyeimbangkannya juga dengan kemampuan yang baik. Jika tidak, maka kamu justru menjadi terkesan tidak memiliki arah tujuan yang jelas, dan semakin lama akan sulit untuk mendapatkan pekerjaan baru yang lebih baik dari sebelumnya.
Jadi, jika kamu sudah mendapat pekerjaan di perusahaan yang memberikan upah layak, jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan yang selalu dibayar tepat waktu, bonus, dan suasana yang nyaman, maka ada baiknya bertahan untuk mengasah keterampilan terlebih dahulu sebelum mencari pengalaman baru di tempat lain.
Namun, jika perusahaan tempatmu bekerja tidak menghargai kemampuanmu, tidak memberikan upah yang layak, apalagi tidak memberikan jaminan sosial atau sering telat membayar jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan miliki karyawannya, maka tidak ada salahnya jika kamu mencari pekerjaan yang lebih baik lagi.
Ingatlah, bahwa pada dasarnya baik kamu sebagai pekerja maupun perusahaan sebagai pemberi kerja, saling membutuhkan satu sama lain. Jadi, kedua belah pihak harus paham apa yang menjadi hak dan kewajibannya agar bisa menciptakan suasana yang nyaman, sehingga produktivitas bisa meningkat.
Penting Gak Sih Referensi Kerja Bagi Pencari Kerja?
Senin, 23 Des 2024
Baru di-PHK, Lebih Baik Cari Kerja Lagi atau Buka Usaha?
Selasa, 17 Des 2024
Ide Bisnis untuk Kamu yang Hobi Bikin Kerajinan Tangan
Senin, 09 Des 2024
Pindah-pindah Tempat Kerja, Baik atau Buruk?
Senin, 25 Nov 2024