Banyak Pekerja Berisiko Belum Ikut BPJAMSOSTEK di Banyumas
Editor: Agus Sigit
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen bersama Direktur Utama BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo saat menjenguk Eko Suryanto pekerja yang mengalami kecelakaan.(Foto: Ist)
BANYUMAS,KRJogja.com – Di Kabupaten Banyumas banyak pekerja berisiko kecelakaan namun belum peserta program BPJAMSOSTEK. Salah satu pekerja yang berisiko yakni para penderes gula kelapa yang jumlahnya sampai ribuan.
Kepala BPJAMSOSTEK Purwokerto, Agus Widiyanto, kepada KRJogja.com, Senin (27/6/2022) mengatakan berkaitan dengan masih banyaknya pekerja yang berisiko kecelakaan namun belum masuk peserta
BPJAMSOSTEK, maka pihaknya mengimbau agar mereka segera menjadi peserta BPJAMSOSTEK.
“Saya menghimbau agar seluruh pekerja baik formal maupun informal menjadi peserta sehingga bila terjadi risiko yang tidak diinginkan bisa mendapatkan perlindungan dari BPJAMSOSTEK,” pinta Agus.
Sementara dalam relesnya yang diterima KRJogja.com, Direktur Utama BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo, menjelaskan salah seorang pekerja bernama Eko Suryanto peserta BPJAMSOSTEK yang bekerja sebagai operator maintenance di PT. Sinar Agung Selalu Sukses yang mengalami kecelakaan yang mengakibatkan tangannya tergilas roda conveyor mendapatkan perawatan kecelakaan kerja sampai dirinya sembuh dari BPJAMSOSTEK.
Pekerja Eko Suryanto sekaligus mendapat bantuan protese tangan robotik atau bisa disebut filly hand tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun.
Untuk memastikan pelayanan perawatan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) bersama Direktur Utama BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo dan juga Direktur Utama Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) Sutopo Patria Jati melihat langsung pemasangan protese tangan robotik tersebut di rumah sakit RSND, Semarang.
Anggoro Eko Cahyo dalam keterangannya mengatakan, kehadirannya di Semarang tersebut untuk menyaksikan langsung bagaimana proses pemasangan hingga penggunaan filly hand yang merupakan hasil inovasi dan karya terbaik anak-anak bangsa.
“Kita perlu mengapresiasi Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND), yang telah banyak membuat protese untuk membantu masyarakat yang membutuhkan alat-alat bantu. Ini akan menambah semangat dan motivasi pasien kecelakaan kerja dalam menjalani kehidupannya ke depan,” jelas Anggoro.
Filly hand ialah inovasi yang dikembangan para ahli di universitas diponegoro. Tangan palsu jenis ini memiliki sejumlah keunggulan yakni mudah dioperasikan, harganya jauh lebih murah dan 90 persen suku cadangnya tersedia di dalam negeri. RSND sendiri merupakan salah satu rumah sakit kerja sama BPJS Ketenagakerjaan yang menangani kecelakaan kerja atau biasa dikenal Pusat Pelayanan Kecelakaan Kerja (PLKK).
“Ini merupakan salah satu fokus kami untuk memberikan fasilitas-fasilitas terbaik bagi peserta, sehingga jika risiko terjadi, pekerja akan langsung tertangani dengan optimal,” ungkap Anggoro.
Eko Suryanto yang terlihat semangat dan antusias saat mendapatkan filly hand menyampaikan, bahwa dirinya tetap mensyukuri apapun yang terjadi di dalam hidupnya walaupun itu merupakan sebuah cobaan.
“Saya sangat berterima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan yang sejak awal sangat membantu. Saya berterima kasih dan bersyukur banget walaupun kehilangan tangan satu tapi masih diberi kesempatan untuk hidup,” ucap Eko.
Sementara itu Wagub Gus Yasin kembali mengingatkan akan pentingnya perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi setiap profesi pekerjaan. Dirinya siap bersinergi untuk mensosialisasikan manfaat dari semua program BPJAMSOSTEK.
“Kami berharap masyarakat juga aware terhadap ini, masih banyak loh seperti nelayan, juga ada petani, juga memiliki risiko yang sampai saat ini masih minim mereka ini benar-benar memikirkan bagaimana nanti bila mengalami kecelakaan kerja dan seterusnya. Dari pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan atas nama pribadi, ayok bareng-bareng kita sosialisasikan ini, yuk kita jaga diri kita masing-masing ikut ke BPJS Ketenagakerjaan,” pungkas Gus Yasin.
Setelah tinjauan tersebut, Deputi Direktur Wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta BPJAMSOSTEK Cahyaning Indriasari menyatakan siap meneruskan apa yang sudah disampaikan Wagub Gus Yasin untuk berkolaborasi mempercepat perlindungan pekerja di Provinsi Jawa Tengah.
“Seperti yang dikatakan Gus Yasin, kami akan merapatkan barisan untuk segera melakukan upaya-upaya memperluas jumlah perlindungan kepada pekerja. Bagi perusahaan-perusahaan yang sudah mendaftarkan pekerjanya, kami sangat mengapresiasi, dan kepada perusahaan yang belum mendaftar, juga bagi pekerja informal, petani nelayan pedagang dan seterusnya, ayok segera lindungi diri agar kita semua akhirnya nanti akan menjadi pekerja yang sejahtera,” tutup Cahyaning.(Dri)
Berita Terkait
BPJS Ketenagakerjaan Grogol - Bank BJB Bantu Pekerja Miliki Rumah Impian dengan Harga Terjangkau
Jumat, 22 November 2024
Suiasa Serahkan Sertifikat Uji Kompetensi kepada Pekerja Pariwisata
Jumat, 22 November 2024
BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasikan Standar Layanan JKK
Jumat, 22 November 2024
Layanan Chat TanyaBPJAMSOSTEK