Viral BPJS Beri Santunan Kecelakaan Kerja Rp5,6 Miliar, Ini Penjelasannya
BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) memberikan santunan senilai Rp5,6 miliar kepada ahli waris pekerja yang meninggal dunia, Alm. Yudistira Ary Wibawa.
Rika Anggraeni - Bisnis.com
Karyawati melayani peserta di salah satu kantor cabang BPJamsostek di Jakarta (24/1/2022). Bisnis - Suselo Jati
Bisnis.com, JAKARTA – Langkah BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) memberikan santunan senilai Rp5,6 miliar kepada ahli waris pekerja yang meninggal dunia Alm. Yudistira Ary Wibawa (46 tahun), sesaat setelah mengikuti rapat bisnis di Jakarta, viral di media sosial.
Adapun, santunan yang diserahkan terdiri dari santunan kematian akibat kecelakaan kerja (JKK), santunan Jaminan Hari Tua (JHT), santunan Jaminan Pensiun (JP) berkala, dan juga beasiswa pendidikan untuk 2 orang anak hingga jenjang perguruan tinggi.
Deputi Direktur Bidang Humas dan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun menyampaikan bahwa secara rinci santunan tersebut terdiri dari JKK senilai Rp5,3 miliar, JHT Rp210 juta, beasiswa Rp148,5 juta untuk 2 orang anak. Dengan demikian, total santunan yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp5,66 miliar.
Oni menuturkan bahwa Alm. Yudistira menjabat sebagai Direktur Business Development di perusahaan Hybrid Power Solutions Indonesia dengan masa kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan selama 13 bulan. Dia menjelaskan yang dimaksud dengan kecelakaan kerja dalam ranah BPJS Ketenagakerjaan adalah kejadian kecelakaan yang terjadi dari mulai seseorang berangkat kerja menuju lokasi atau tempat dia bekerja, dan/atau selama seseorang melakukan pekerjaan di lokasi kerja atau penugasan dari perusahaan.
Hal ini juga berlaku saat seseorang tengah melakukan perjalanan pulang dari tempat kerja kembali ke rumah. “Jadi ruang lingkupnya selama perjalanan berangkat ke tempat kerja, penugasan, dan perjalanan pulang kembali ke rumah. Kalau kejadian kemarin, pekerja rapat lalu meninggal mendadak dan itu masuk ke kecelakaan kerja karena dia [meninggal dunia] di tempat kerja,” jelas Oni kepada Bisnis, Selasa (8/11/2022).
Lebih lanjut, Oni menerangkan pihak keluarga harus mengurus surat sertifikat kematian dan beberapa surat lainnya yang kemudian bisa mengklaim BPJS Ketenagakerjaan dalam waktu 3 hari kerja. Sementara itu, Oni menyampaikan bahwa besaran santunan yang diterima setiap peserta BPJS Ketenagakerjaan berbeda-beda. Hal ini tergantung dari pendapatan atau upah yang diterima peserta BPJS Ketenagakerjaan setiap bulan.
“[Pemberian santunan] berbeda, karena tergantung dari penghasilan atau upah yang dilaporkan. Santunan kematian sebesar 60 persen x 80 x upah penghasilan sebulan. Kalau penghasilan besar, maka akan mendapatkan santunan yang besar,” terangnya.
Author: Rika Anggraeni
Editor : Feni Freycinetia Fitriani
Berita Terkait
BPJS Ketenagakerjaan Grogol - Bank BJB Bantu Pekerja Miliki Rumah Impian dengan Harga Terjangkau
Jumat, 22 November 2024
Suiasa Serahkan Sertifikat Uji Kompetensi kepada Pekerja Pariwisata
Jumat, 22 November 2024
BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasikan Standar Layanan JKK
Jumat, 22 November 2024
Layanan Chat TanyaBPJAMSOSTEK