BPJamsostek Cairkan Rp380 Miliar Klaim Peserta di Sulteng Selama 2022, Jadi Instrumen Pengendalian Kemiskinan

BPJamsostek Cairkan Rp380 Miliar Klaim Peserta di Sulteng Selama 2022, Jadi Instrumen Pengendalian Kemiskinan

28 Dec 2022

Bagikan



BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sulteng merayakan Hapelnas dengan menyerahkan santunan dan beasiswa kepada ahli waris, Senin 5 September 2022. / Ist



ReferensiA.id- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-TK) atau BPJamsostek telah menyalurkan Rp380 miliar lebih klaim peserta di Sulawesi Tengah (Sulteng) sepanjang 2022.


Dari data BPJamsostek Sulawesi Tengah, total keseluruhan klaim yang telah dicairkan periode 1 Januari hingga 27 Desember 2022 senilai Rp380.820.956.298.



Sebagian besar klaim tersebut disalurkan pada program Jaminan Hari Tua (JHT) senilai Rp333 miliar lebih. Sementara sisanya terbagi pada seluruh program BPJamsostek, yakni Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Pensiun (JP) Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dan Beasiswa.


Baca Juga:  BPJS Kesehatan Paparkan Capaian Tahun 2021

Klaim itu disalurkan pada 32.152 kasus risiko yang menimpa peserta. Rinciannya, JHT 29.793 kasus, JKM 606 kasus, JP 224 kasus, JKK 973 kasus, JKP 42 kasus dan Beasiswa 514 kasus.


Menurut Kepala Cabang Kantor BPJamsostek Sulawesi Tengah Lubis Latif, sebagai perlindungan sosial bagi pekerja, khusunya pekerja rentan yang menjadi tulang punggung keluarga, program BPJamsostek oleh pemerintah telah dijadikan salah satu instrumen untuk mengendalikan kemiskinan.



“BPJS Ketenagakerjaan ini melindungi pekerja dari risiko, terutama ketika pekerja terkena risiko meninggal dunia, bagaimana nasib keluarganya? Dengan BPJS Ketenagakerjaan, mereka bisa dapat santunan, biaya pemakaman hingga bileasiswa untuk anak-anak mereka. Paling tidak ekonomi keluarga yang ditinggalkan tidak sulit dengan adanya program BPJS,” ujarnya, Selasa 27 Desember 2022.


Dengan banyaknya manfaat perlindungan dari program BPJamsostek, seharusnya masyarakat, khususnya pekerja, memanfaatkan program jaminan sosial itu untuk mengantisipasi risiko bekerja.


Sayangnya, hingga saat ini masih banyak pekerja yang belum terdaftar sebagai peserta BPJamsostek, khusunya pekerja informal.


“Kedepan kita akan fokus pada pekerja informal. Ini agak susah, karena mereka tidak punya pimpinan atau lembaga kerja,” katanya.



Sejauh ini, pekerja di Sulawesi Tengah yang telah terdaftar program BPJamsostek sebanyak 458.703 pekerja, jumlah itu masih kurang dari setengah jumlah angkatan kerja Sulawesi Tengah yang diperkirakan mencapai 1,5 juta lebih.


Untuk terus menumbuhkan jumlah kepesertaan, pihak BPJamsostek pun melakukan berbagai upaya, di antaranya menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan badan usaha lainnya.


“Kita lagi galakkan kerja sama dengan pihak eksternal juga untuk menjangkau masyarakat yang belum tercover,” ungkap Lubis.


Menurut dia salah satu kendala masih banyaknya pekerja yang belum terdaftar dan terlindungi oleh program BPJamsostek, selain karena belum mengetahui pentingnya jaminan sosial, juga karena kondisi geografis Sulawesi Tengah yang terbilang sulit terjangkau.


Baca Juga:  Puluhan Ribu Petani di Morowali Didaftarkan ke Bpjamsostek

“Karena memang wilayah geografis Sulteng kan lumayan sulit, jarak antara daerah berjauhan,” jelasnya. RED

Selamat Datang di
Layanan Chat TanyaBPJAMSOSTEK
Hey there! Any question?
Hello!
20m ago
Hey! Would you like to talk sales, support, or anyone?
Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.
Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book.
Where can I get some?
The standard chuck...
There are many variations of passages of Lorem Ipsum available
Just now, Not seen yet
  • Hats
  • T-Shirts
  • Pants
Mohon Tunggu