Pemkab Sidoarjo daftarkan 12.633 kader Posyandu BPJS Ketenagakerjaan

Pemkab Sidoarjo daftarkan 12.633 kader Posyandu BPJS Ketenagakerjaan

5 bulan lalu

Bagikan

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor (dua kanan) menyerahkan simbolis klaim BPJS Ketenagakerjaan ANTARA/HO-BPJS Ketenagakerjaan Sidoarjo


Para kader posyandu tersebut mendapat Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) selama setahun


Sidoarjo (ANTARA) -

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur mendaftarkan 12.633 Kader Posyandu se-Kabupaten Sidoarjo ke program BPJS Ketenagakerjaan supaya mereka tidak khawatir dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.


Kepala BPJS Ketenagakerjaan Sidoarjo, Novias Dewo Santoso dalam keterangannya di Sidoarjo, Rabu mengatakan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan tersebut diberikan sebagai apresiasi pada para kader posyandu.


"Para kader posyandu tersebut mendapat Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) selama setahun," katanya.


Ia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya pada Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali yang telah menginisiasi perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi kader posyandu Sidoarjo.


Menurutnya Novias Dewo program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya untuk pekerja formal atau penerima upah (PU) saja, tapi juga untuk pekerja informal atau bukan penerima upah (BPU) atau siapa saja yang beraktivitas kerja seperti halnya kader posyandu dan kader kesehatan.


Perlindungan jaminan sosial sangat bermanfaat dan penting bagi setiap pekerja. Manfaatnya tidak hanya untuk diri pekerja, tapi juga untuk keluarga atau ahli waris pekerja.


Dengan perlindungan 2 program utama BPJS Ketenagakerjaan tersebut, jika peserta BPJS Ketenagakerjaan mengalami kecelakaan kerja, seluruh biaya perawatan medis sampai sembuh ditanggung tanpa batas oleh BPJS Ketenagakerjaan.

 

Jika peserta meninggal dunia, santunan untuk ahli warisnya sebesar Rp42 juta, sebagaimana yang diserahkan BPJS Ketenagakerjaan Sidoarjo kepada ahli waris seorang kader posyandu atas nama Almarhumah Ninik. Selain itu, juga ada beasiswa untuk 2 ahli waris mulai dari TK hingga Perguruan Tinggi yang totalnya hingga mencapai Rp174 juta.


Acara sosialisasi percepatan penurunan AKI-AKB dan Stunting diikuti 400 kader kesehatan dari 3 wilayah kecamatan di Sidoarjo, yakni Krian, Balongbendo dan Tarik. Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali juga menyampaikan terima kasih pada semua kader kesehatan yang telah berupaya menurunkan angka stunting di wilayah Sidoarjo, di samping memberikan apresiasi kepada kader yang telah mengabdi lebih dari 40 tahun.


"Saya berterima kasih kepada kader kesehatan karena kader kesehatan inilah yang dapat menggerakkan masyarakat secara langsung untuk mencegah stunting. Saya yakin, angka stunting di Sidoarjo akan turun jika kita bersama-sama berkomitmen mencintai Sidoarjo lebih baik dan menjadi provokator kebaikan di masyarakat," ujarnya.

 

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Rachmat Hidayat

Selamat Datang di
Layanan Chat TanyaBPJAMSOSTEK
Hey there! Any question?
Hello!
20m ago
Hey! Would you like to talk sales, support, or anyone?
Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.
Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book.
Where can I get some?
The standard chuck...
There are many variations of passages of Lorem Ipsum available
Just now, Not seen yet
  • Hats
  • T-Shirts
  • Pants
Mohon Tunggu