KBRN, Semarang : Badan Perlindungan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dan Gerakan ASN Kendal peduli pekerja rentan memperluas kepesertaan program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek). Hal itu untuk memberikan perlindungan saat terjadi risiko, baik kecelakaan kerja sampai meninggal. ​

"Program ASN Peduli ini merupakan inovasi yang kami launching pada Desember 2022. Ini merupakan ikhtiar bersama untuk memperluas jangkauan manfaat dari jaminan ini," kata Bupati Kendal Dico M Ganinduto saat penyerahan santuan kematian kepada ahli waris dua pegawai peserta BPJS Ketenagakerjaan yang meninggal. 

Dico menjelaskan Gerakan ASN Peduli, satu ASN meng-cover satu pekerja rentan dan program tersebut telah berjalan hingga kini serta akan berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya. "Ini merupakan inovasi kami yang alhamdulillah sudah berjalan dan mudah-mudahan ke depan bisa terus ditingkatkan dan mudah-mudahan bisa jadi inspirasi bagi daerah lain," katanya.

Menurut dia, sudah hampir 700 ASN mengikuti program tersebut, harap kedepan seluruh ASN di Kabupaten Kendal bisa mengikutinya. Sementara, Kepala Kantor Wilayah Jateng DIY BPJS Ketenagakerjaan Isnavodiar Jatmiko mengatakan, program ASN Peduli merupakan bentuk perlindungan dari Bupati Kendal. 

Ia mengatakan, program ini diberikan kepada semua ASN dan perangkat desa hingga ke RT, RW, dan Linmas. "Sebenarnya program itu diperluas ke semua pekerja, tidak hanya pekerja formal tapi juga pekerja nonformal, namun ini tengah dimulai dari ASN dulu," kata Isnavodiar.

Isnavodiar berharap, manfaat yang diberikan dari Program Jamsostek bisa menopang keberlanjutan pekerjaan atau kehidupannya. Jadi, kedepannya tidak ada orang jatuh miskin hanya gara-gara satu anggota keluarganya meninggal.

Santunan diberikan kepada ahli waris dua pegawai yaitu Imam Basuki, perangkat Desa Karangmulyo, Kecamatan Pegandon. Selain itu ahli waris Dina Patgawati, ASN Korwilcam Bidang Pendidikan Pegandon di Desa Tegorejo, Kecamatan Pegandon.