BPJS Ketenagakerjaan, Bank BJB dan REI Kolaborasi Sediakan Rumah bagi Pekerja
Bayu Jatmiko Adi
Anik Sulistyawati
Solopos.com, SOLO — BPJS Ketenagakerjaan, REI dan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. (Bank BJB), melakukan kolaborasi di Jawa Tengah (Jateng). Kerja sama tersebut khususnya dalam hal penyediaan rumah untuk tenaga kerja.
Kerja sama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara ketiga pihak yang dilakukan di Solo, Selasa (20/8/2024). Penandatanganan dilakukan oleh Kepala Kantor Wilayah Jateng & DIY BPJS Ketenagakerjaan, Isnavodiar Jatmiko; CEO Regional V Bank BJB, Jadi Kusmaryadi dan Ketua DPD REI Jateng, Suhartono.
Isnavodiar menyampaikan melalui penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan hari itu, pihaknya ingin merealisasikan amanah pemerintah kepada BPJS Ketenagakerjaan untuk menyediakan rumah kepada pekerja di Jateng.
“Tapi pada prinsipnya kami tidak bisa berbuat apa-apa tanpa mitra. Untuk itu dalam hal ini kami berkoordinasi dengan DPD REI Jateng sebagai penyedia rumah dan perbankan yang kesempatan ini diwakili oleh Bank BJB sebagai penyedia dana,” kata dia, Selasa.
Melalui kerja sama itu dia berharap upaya BPJS Ketenagakerjaan untuk menyediakan rumah bagi pekerja bisa terealisasi dengan baik.
Diketahui BPJS Ketenagakerjaan memiliki MLT atau manfaat layanan tambahan dalam program Jaminan Hari Tua (JHT) yang bisa didapatkan oleh peserta BPJS Ketenagakerjaan. Salah satu tujuan utama dari MLT adalah terpenuhinya kebutuhan primer para pekerja yang terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan, berupa kepemilikan rumah sendiri. Dalam menjalankan program ini, BPJS Ketenagakerjaan bekerjasama dengan berbagai lembaga keuangan bank dan juga developer properti.
Dia mengatakan MLT tersebut memiliki dua fungsi, yakni untuk pekerja dan untuk developer melalui kredit konstruksi. Hanya sejauh ini dari BPJS Ketenagakerjaan menjalankan proses layanannya sendiri mulai dari penjualan, meyakinkan kepada peserta hingga mengalihkan pembiayaan yang dimaksud ke perbankan. Di mana hal itu dinilai membuat peserta tidak nyaman untuk mengakses program tersebut.
“Pengambilan keputusan untuk pengambilan rumah itu kan sangat emosional, kemudian yang penting cepat dan mudah. Kami tidak punya kemampuan di situ, cepat dan mudah tidak bisa kasih. Cepat dan mudah hanya bisa diberikan ketika ketiga pihak, yakni penyedia rumah, pemilik program dan penyalur dana bisa bersama. Maka ini yang kami coba jalankan,” lanjut dia.
Melalui kolaborasi tersebut pihaknya berharap program tersebut lebih mudah dan nyaman untuk diakses peserta. Jadi Kusmaryadi menambahkan dalam kolaborasi tersebut bisa memberikan kemudahan masyarakat khususnya pekerja untuk bisa mendapatkan rumah. Dia mengatakan program MLT dari BPJS Ketenagakerjaan menjadi program menarik di tengah program pembiayaan lain yang sudah ada seperti FLPP yang mungkin sedang dievaluasi pemerintah.
“Sebenarnya MLT ini program lama, namun belum terealisasikan. Mulai hari ini kami akan lalukan pemasaran bersama. Sebab bagaimanapun kita tidak bisa memasarkannya sendiri-sendiri, harus berkolaborasi. Jadi kami rangkul semua pihak,” kata dia.
Di sisi lain dari DPD REI Jateng, Suhartono, mengaku menyambut baik kolaborasi yang dijalin antara ketiga pihak tersebut.
“Tadi disampaikan bahwa untuk kuota rumah subsidi kan sudah habis. Kami dari REI juga sedang mengajukan permohonan penambahan kuota, yang informasinya di awal September akan ada penambahan. Ketika ada MLT dari BPJS ini bisa jadi solusi. Semoga tidak sekedar MoU namum lebih kepada kerja nyata atau realisasi di lapangan,” kata dia.
Berita Terkait
BPJS Ketenagakerjaan Banyuwangi Teguhkan Komitmen Berantas Korupsi
Senin, 23 Desember 2024
Diskon 50 Persen Iuran BPJS Ketenagakerjaan untuk Sektor Padat Karya
Senin, 23 Desember 2024
BPJS Ketenagakerjaan Raih Predikat Informatif Pada Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik
Kamis, 19 Desember 2024
Layanan Chat TanyaBPJAMSOSTEK