Per Agustus 2024, Investasi BPJS Ketenagakerjaan Terbesar Ditempatkan di Obligasi
ILUSTRASI. BPJS Ketenagakerjaan mencatat porsi instrumen investasi terbesar masih ditempatkan di obligasi atau surat utang. KONTAN/Baihaki
Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek mencatat porsi instrumen investasi terbesar masih ditempatkan di obligasi atau surat utang.
Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun menerangkan porsi instrumen investasi obligasi atau surat utang tercatat sebesar 74,48% hingga Agustus 2024. Porsi itu terbilang sedikit menurun jika dibandingkan posisi bulan sebelumnya.
"Adapun porsi surat utang hingga Juli 2024 mencapai 75,17%," ucapnya kepada Kontan, Rabu (18/9).
Lebih lanjut, Oni menyampaikan per Agustus 2024, porsi instrumen investasi terbesar berikutnya diikuti deposito dengan porsi 11,74%, saham sebesar 8,37%, reksadana sebesar 5,07%, lalu properti dengan porsi 0,27%, serta penyertaan sebesar 0,07%.
Sementara itu, Oni menyebut total dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan hingga Agustus 2024 senilai Rp 767,23 triliun. Nilai itu meningkat 12,55%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 681,64 triliun.
Oni merinci dari total data per Agustus 2024, dana kelolaan terbesar ada di program Jaminan Hari Tua (JHT) yang sebesar Rp 479,53 triliun atau tumbuh 9,41% secara Year on Year (YoY). Diikuti Jaminan Pensiun (JP) sebesar Rp 179,32 triliun atau tumbuh 20,94% YoY.
Lebih lanjut, Oni menerangkan dana kelolaan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar Rp 64,53 triliun atau tumbuh 13,09% YoY, kemudian Jaminan Kematian (JKM) sebesar Rp 16,8 triliun atau tumbuh 4,74% YoY, lalu Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) sebesar Rp 13,74 triliun atau 35,9%, serta BPJS sebesar Rp 13,31 triliun atau tumbuh 11,84% YoY.
Oni mengungkapkan terdapat beberapa aspek yang mempengaruhi peningkatan dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan.
"Salah satunya, yaitu jumlah kepesertaan yang bertambah serta kesadaran para peserta dalam membayar iuran yang makin membaik. Ditambah dari tingkat pembayaran klaim juga tetap terjaga," ujarnya.
Oni juga menyampaikan keberhasilan BPJS Ketenagakerjaan dalam membukukan hasil investasi yang positif turut andil dalam penambahan jumlah dana kelolaan perusahaan.
Dia menerangkan hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan hingga Agustus 2024 mencapai Rp 34,27 triliun. Nilai itu mengalami peningkatan sebesar 7,13%, jika dibandingkan capaian per Agustus 2023 yang sebesar Rp 31,99 triliun.
Pada tahun ini, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan hasil investasi sebesar Rp 55,28 triliun. Target tersebut naik 25,6%, jika dibandingkan target pada 2023 yang sebesar Rp 44,01 triliun.
Berita Terkait
Peningkatan PHK Berdampak pada Iuran BPJS Ketenagakerjaan
Rabu, 30 Oktober 2024
BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasikan Program Aman Berdaya di Dua Wilayah Forum Zakat
Rabu, 30 Oktober 2024
BPJS TK Beri Penghargaan BSI Atas Peran Sejahterakan Pekerja Informal
Rabu, 30 Oktober 2024
BPJS Ketenagakerjaan apresiasi Pabrik Kerupuk Yung-Yung berikan perlindungan social
Rabu, 30 Oktober 2024
Layanan Chat TanyaBPJAMSOSTEK