
IHSG Tertekan, BPJS Ketenagakerjaan dan Taspen Tambah Portofolio di Pasar Saham
Kebijakan tarif impor baru yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump turut mengguncang pasar saham Indonesia. Pada pembukaan perdagangan sesi I Selasa (8/4) IHSG turun hingga 9% hingga Bursa Efek Indonesia memberlakukan penyetopan sementara perdagangan saham atau trading halt.
Kebijakan baru tarif impor Trump itu rencananya berlaku efektif pada 9 April 2025. Sebagai salah satu mitra dagang AS, Indonesia juga terkena dampak kebijakan Presiden Trump dengan tarif impor sebesar 32%.
Di tengah kekhawatiran ini, lembaga pengelola dana publik pelat merah seperti BPJS Ketenagakerjaan (BPJS TK) turut mengambil sikap dengan menadah saham saham berkinerja bagus dan berfundamental kuat tapi salah harga (undervalued). Direktur Pengembangan Investasi BPJS TK Edwin Ridwan menilai potensi koreksi yang dialami IHSG hari ini tidak perlu disikapi dengan kepanikan karena isu terkait kebijakan tarif AS dan perang dagang bukanlah hal yang baru.
“Koreksi diharapkan bersifat temporer karena fundamental ekonomi dan perusahaan-perusahaan publik dalam negeri dalam kondisi solid” kata Edwin dalam keterangan tertulis, Selasa (8/4).
Edwin menjelaskan kondisi koreksi seperti ini justru memberikan peluang yang atraktif untuk mengakumulasi saham-saham dengan kinerja bisnis yang kuat apalagi dengan valuasi yang menarik. Menurut Edwin, bila dilihat dari pengalaman historis krisis 1998 dan 2008. setiap market turun signifikan adalah masa yang paling tepat untuk beli saham. Begitu juga ketika terjadi penurunan harga saham sata Covid 2020.
"Trump tariff sell off sekarang akan menjadi momen emas bagi investor untuk membeli saham dengan harga murah” ujar Edwin.
Masih dalam kesempatan yang sama, Edwin juga menekankan pembelian saham merupakan suatu bentuk vote of confidence atas prospek jangka panjang ekonomi Indonesia. BP Jamsostek, dengan peserta yang mayoritas adalah pekerja muda, percaya bahwa ekonomi indonesia memiliki prospek yang relatif lebih baik dibanding negara lain.
Saat ini, total dana kelolaan BPJS TK hingga Februari 2025 mencapai Rp 790,8 triliun. Dari jumlah tersebut sebanyak 6,41% ditempatkan dalam instrumen saham. Alokasi ini berada jauh di bawah ambang batas maksimum investasi saham yaitu 50% dari total dana kelolaan berdasarkan regulasi yang berlaku.
Taspen Akumulasi Saham
Tak hanya BPJS TK, Direktur Utama PT Taspen Rony Hanityo juga menilai koreksi tajam merupakan kesempatan untuk menambah portofolio investasi di pasar saham. Menurut Rony gejolak di pasar saham merupakan fenomena global sehingga tidak perlu terlalu dikhawatirkan.
Dalam kondisi seperti sekarang ini, Rony justru melihat momentum yang tepat untuk mulai membeli saham-saham dengan fundamental yang baik. Koreksi yang terjadi menunjukkan bahwa banyak saham-saham dengan valuasi murah, sehingga ini bisa menjadi entry point untuk masuk ke saham. Apalagi, IHSG sudah banyak terkoreksi sejak awal tahun ini.
Ia mengatakan, dari perspektif valuasi sejumlah emiten di pasar saham sudah sangat murah bila dilihat dari sisi price to earnings ratio (PER) dan price to book value (PBV). Selain itu, fundamental sejumlah emiten juga solid.
“Kemampuan cetak laba sangat baik, arus kas juga solid banyak yang memiliki dividend payout ratio (DPR) tinggi dan bahkan melakukan aksi korporasi untuk buyback saham. Ini saya harapkan bisa menjadi salah satu katalis sehingga tekanan pada IHSG harapannya bersifat temporer atau sementara waktu.” ungkapnya.
Ia mengatakan, investor tak perlu panik dan justru memanfaatkan kesempatan emas ini untuk membangun portofolio investasi. Ia mengatakan kepanikan berlebihan hanya akan membuat kita kehilangan kesempatan emas.
“Taspen sendiri berencana untuk membeli berbagai saham dengan fundamental yang baik, tentunya hal ini akan dilakukan dalam bertahap dalam jangka waktu yang panjang.” ujar Rony.
Lebih jauh ia mengatakan, tekanan di pasar saham yang sudah terlalu dalam sehingga valuasi saham menjadi sangat murah. Taspen menurut Rony juga melihat momentum ini sebagai peluang untuk ekspansi dengan membeli saham dengan fundamental yang baik.
Berita Terkait

Agen Perisai Ikut Program BPJS Ketenagakerjaan
Rabu, 09 Aprli 2025

BPJS Ketenagakerjaan Batulicin salurkan santunan kepada 43 ribu pekerja rentan
Rabu, 09 Aprli 2025

IHSG Tertekan, BPJS Ketenagakerjaan dan Taspen Tambah Portofolio di Pasar Saham
Rabu, 09 Aprli 2025
Layanan Chat TanyaBPJAMSOSTEK




